Kamis, 04 Januari 2018

PENJELASAN DAN PENANGANAN PPPK



PENJELASAN DAN CARA PENANGANAN PPPK
Hasil gambar untuk animasi p3k


1.    PINGSAN
Pingsan (syncope) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O, lapar, terlalu banyak megeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploiglikemia,  atau anemia.
a.    Gejala       : perasaan limbung, pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur, muka pucat, biji mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan, tak respon (beberapa menit), denyut nadi lambat.
b.    Penanganan
1)    Baringkan korbann dalam posisi  terlentang.
2)    Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung.
3)    Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4)    Beri udara segar
5)    Periksa kemungkinan cidera lain
6)    Selimuti korban
7)    Korban diistirahatkan beberapa saat
8)    Bila tak segera sadar, periksa nafas dan nadi, posisi stabil dan rujuk ke instalasi kesehatan segera
2.    DEHIDRASI
Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanyadisertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.
a.    Gejala dan tanda-tanda dehidrasi:
1)    Dehidrasi ringan : defisit cairan 5% dari berat badan, penderita merasa haus, denyut nadi lebih dari 90×/menit.
2)    Dehidrasi sedang : deficit cairan antara 5-10% dari berat badan, nadi lebih dari 90×/menit, nadi lemah, sangat haus.
3)    Dehidrasi berat : deficit cairan lebih dari 10% dari berat badan, hipotensi, mata cekung, nadi sangat lemah,sampai tak terasa, kejang-kejang.
b.    Penanganan
1)    Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shok
2)    Mengganti elektrolit yang lemah
3)    Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
4)    Memberantas penyebabnya
5)    Rutinlah minum jangan tunggu haus
3.    ASMA
Asma yaitu penyempitan atau gangguan saluran pernafasan.
a.    Gejala       : sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas terdrengar nafas tambahan, otot bantu nafas terlihat menonjol (dileher), irama nafas tdak teratur, terjadinya perubahan warna kulit (merah/ pucat/ kebiruan/ sianosis), kesadaran menurun (gelisah/meracau).
b.    Penanganan
1)    Tenangkan korban
2)    Bawa ke tempat yan luas dan sejuk
3)    Posisikan ½ duduk
4)    Suruh pasien mengatur nafas
5)    Beri oksigen (bantu) jika diperlukan
4.    PUSING/VERTIGO
Pusing/vertigo yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan, dll.
a.    Gejala       : kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan keseimbangan tubuh, lemas.
b.    Penanganan
1)    Istirahatkan korban
2)    Beri minum hangat
3)    Beri obat bila  perlu
4)    Tangani  sesuai penyebab
5.    MIMISAN
Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/ terlalu dingin)/ kelelahan/ benturan.
a.    Gejala       : dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing.
b.    Penanganan
1)    Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
2)    Tenangkan korban
3)    Korban diminta menunduk sambil menekan cuking hidung
4)    Diminta bernafas dengan mulut
5)    Bersihkan hidung luar dari darah
6)    Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan PP
6.    KRAM
Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.
a.    Gejala       : nyeri pada otot, kadang disertai bengkak.
b.    Penanganan
1)    Istirahatkan
2)    Posisi nyaman
3)    Relaksasi
4)    Pijat berlawan arah dengan kontarksi
7.    MEMAR
Memar yaitu pendarahan yang terjadi dilapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.
a.    Gejala       : warna kebiruan/merah pada kulit, nyeri jika ditekan, kadang disertai bengkak.
b.    Penanganan
1)    Kompres dingin
2)    Balut tekan
3)    Tinggikan bagian luka
8.    KESELEO
Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.
a.    Gejala       : bengkak, nyeri bila ditekan, kebiruan/merah pada daerah luka, sendi terkunci, ada perubahan bentuk pada sendi.
b.    Penanganan
1)    Korban diposisikan nyaman
2)    Kompres es/dingin
3)    Balut tekan dengan ikatan delapan untuk mengurangi pergerakan
4)    Tinggikan bagian tubuh yang luka
9.    LUKA
Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontituitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.
a.    Gejala       : terbukanya kulit, pendarahan, rasa nyeri.
b.    Penanganan
1)    Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2)    Tutup luka dengan kasa steril/plester
3)    Balut tekan (bila pendarahannya besar)
4)    Jika hanya lecet biarkan terbuka untuk mempercepat proses pengeringan
c.    Hal-hal yan perlu diperhatikan dalam penanganan luka:
1)    Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
2)    Keluarkan tanpa menyinggung luka
3)    Kasa/balut steril (jangan dengan kapas/kain berbulu)
4)    Evakuasi korban ke pusat kesehatan
5)    Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan darah tidak boleh dibuang, jika dibuang luka akan berdarah lagi.
10. PENDARAHAN
Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, waktu apa saja. Untuk menghentikan darah dapat dilakukan dengan cara:
a.    Tenaga/mekanik: menekan, mengikat, menjahit.
b.    Fisika:
1)    Bila dikompres dingin, maka akan mengecil dan mengurangi pendarahan
2)    Bila dengan panas, maka akan mengalami penjedalan
c.    Kimia: obat-obatan
      Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tinggikan, tekan pembuluh darah dan tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita juga bisa menetesekan obat merah pada bagian yang luka supaya darah terhenti dan tida terinfeksi.
11. LUKA BAKAR
Luka bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang panas (api, airpanas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar).
a.    Penanganan
1)    Matikan api dengan menghentikan suplai oksigen
2)    Perhatikan keadaan umum penderita
3)    Pendinginan
4)    Membuka pakaian penderita/korban
5)    Meredan dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah cukup dikompres air
b.    Mencegah infeksi
1)    Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka
2)    Penderita dikerudungi kain putih
3)    Luka jangan diberi zat yang tidak larut dalam air seperti mentega, kecap, dll
c.    Pemberian sedative/morfin 10mg im diberikan 24 jam sampai 48 jam pertama
d.    Bila luka bakar luas korban dikuasakan
e.    Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan
f.     Khusus dengan luka bakar daerah wajah, posisi kepala lebih tinggi dari tubuh
12. KERACUNAN
Keracunan pada makanan atau minuman :
a.    Gejala            : mual, muntah, keringat dingin, wajah pucat/kebiruan.
b.    Penanganan
1)    Bawa ke tempat teduh dan segar
2)    Korban diminta muntah
3)    Diberi sedikit norit
4)    Isirahatkan
5)    Jangan diberi minum hingga kondisinya lebih baik
13. GIGITAN DAN SENGATAN BINATANG
Gigitan dan sengatan binatang biasanya merupakan alat bagi binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi atas 2 jenis : berbisa (beracun) dan tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar dari pada luka biasa.
a.    Pertolongan pertamanya adalah:
1)    Cucilah bagian yang terkena gigitan demgan air hangat dengan sedikit antiseptic
2)    Jika pendarahan segera dirawat dan kemudian dibalut.
Sekian tentang sedikit penjelasan dan cara penanganan PPPK yang dapat saya paparkan kali ini. Semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang pertolongan pertama.

1 komentar:

KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH SETEMPAT

KARYA SENI RUPA TERAPAN DAERAH SETEMPAT Seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Karya seni rupa...